NASKAH PUBLIKASI INOTEK
HASIL KEGIATAN PPM
PENERAPAN MODEL MESIN CANAI MULTI FUNGSI SEBAGAI USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS INDUSTRI KERAJINAN PERAK DI KOTAGEDE YOGYAKARTA
Oleh :
Drs. Nurdjito
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2008
Aplication of Model Multy Function of Drawing Machine To Improve Productivity of Silver Handicraft Industry At Kotagede Yogyakarta
Writer : Nurdjito
FT UNY
ABSTRACT
Problem of this program of vucer is how to create the grind down machine of silver that has multy function ability (1) to form wire of the silver materials by grind down (by drawing silver wire) to smaller size, (2) to roll wire of the silver materials to suitable size according to certain dimension, (3) to roll plate of the silver materials to suitable size according to need. The purpose of this programme is that small industry can apply precise technology utilize to improve their quality and quantity product by preparing silver raw material potency in their area become excellent product industry.
Resolving method with made planning of multy function of drawing machine model of silver by making picture job machine, preparing raw material for machine, step for making of machine, performing a test-drive of machine, and evaluating progress of industry. This machine is produced in machine shop of FT UNY.
This program have succeeded in production and appropriate for specification needed for small industries in region also good in work, so that application of this technology proven in helping process of making silver metal and significantly able to increase the quantity and quality of product than before. So that multy function of drawing machine processor of silver is very competent utilized by small industry of silver in rural area or kind of it. Moreover, technology introduction for students of school near the small industry as businessman insight.
Key Words : Multy function of drawing Machine Processor of Silver, Handicraft Industry
Penerapan Model Mesin Canai Multi Fungsi Sebagai Usaha Peningkatan Produktivitas Industri Kerajinan Perak Di Kotagede Yogyakarta
Oleh : Nurdjito
ABSTRAK
Masalah yang ditangani pada program pengabdian ini adalah bagaimanakah menciptakan model mesin canai yang memiliki kemampuan multi fungsi untuk; (1) Mecanai (membentuk kawat perak dengan cara menarik melalui sebuah dies) dengan ukuran lebih kecil, (2) Mengerol kawat logam perak dengan berbagai ukuran sesuai keperluan, (3) Mengerol bahan perak menjadi plat ukuran tebal tertentu. Tujuan program ini adalah agar industri kecil mampu menerapkan teknologi tepat guna tersebut untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi industri kecil dengan menyiapkan bahan baku perak menjadi produk unggulan industri.
Metode pemecahannya dengan pembuatan perencanaan model mesin canai multi fungsi, gambar kerja mesin, persiapan bahan baku untuk mesin, pembuatan mesin, uji coba mesin, penerapan mesin oleh industri kecil di daerah dan evaluasi kemajuan industri. Proses pembuatan mesin dilakukan di bengkel mesin FT UNY.
Program ini telah berhasil dalam pembuatan model mesin canai multi fungsi sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan oleh pihak industri kecil di daerah dengan hasil uji kinerja dan pelayanan mesin masuk kategori baik, karena dengan penerapan teknologi ini terbukti sangat membantu dalam proses pembentukan bahan baku logam perak dan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya dengan cukup signifikan bila dibanding sebelumnya. Sehingga mesin canai multi fungsi tersebut sangat bermanfaat bagi industri perajin perak di daerah pedesaan. Juga pengenalan teknologi bagi siswa sekolah sekitar industri kecil mampu menumbuhkan jiwa wirausaha.
Kata Kunci : Mesin Canai Multi Fungsi, Industri kerajinan
Penerapan Model Mesin Canai Multi Fungsi Sebagai Usaha Peningkatan Produktivitas Industri Kerajinan Perak Di Kotagede Yogyakarta
Oleh : Nurdjito
A. PENDAHULUAN
1. Analisa Situasi
Setelah terjadi gempa bumi yang dahsyat di Yogyakarta daerah yang paling parah di sekitar Kabupaten Bantul termasuk Kotagede. Hal ini membuat masyarakat menjadi berubah dari sisi kehidupan termasuk dalam usaha mencari kehidupan yang layak. Kerusakan akibat gempa terbukti tidak menurunkan daya usaha masyarakat bangkit kembali dengan semangat baru untuk menatap masa depan yang lebih cerah dalam menekuni bidang usaha kerajinan logam perak.
Sebelum diproduksi menjadi barang – barang kerajinan perak, perlu dipersiapkan bahan bakunya dalam bentuk kawat atau plat perak dalam berbagai ukuran yang relatif kecil sesuai keperluan produksi. Untuk meningkatkan produktivitas kerajinan logam perak, langkah pertama diperlukan dukungan suatu teknologi pembentuk bahan baku yang benar – benar berfungsi dengan baik. Suatu teknologi yang memadai tidak cukup dirancang hanya memiliki satu fungsi saja untuk suatu proses pembentukan bahan baku logam perak. Akan tetapi tuntutan berbagai ukuran dan bentuk pengolahan bahan baku menjadi suatu produk yang unggul diperlukan mesin dengan model teknologi tepat guna dan multi fungsi sehingga investasi peralatan jauh lebih kecil dan murah dibanding harus memiliki banyak peralatan mesin. Disamping itu, fleksibilitas pemakaian teknologi tetap menjadi pertimbangan dalam kerja yang efektif dan efisien.
Hambatan pokok dari masyarakat industri kecil pada umumnya, antara lain:
a. Kebanyakan industri kecil dalam mempersiapkan bahan – bahan baku logam perak produk tersebut saat ini masih menggunakan alat-alat yang sangat sederhana dan masih tradisional (manual).
b. Belum memiliki peralatan pendukung mesin yang mampu membentuk bahan baku perak dengan berbagai bentuk dan ukuran yang seragam.
c. Penerapan manajemen usaha dikelola secara kekeluargaan
2. Tujuan
Tujuan dari pada pengabdian kepada masyarakat tersebut adalah untuk membantu industri kerajinan logam perak sebagai masyarakat yang terkena musibah gempa bumi, yakni:
1). Membuat model konstruksi mesin canai multi fungsi yang efektif dan efisien dalam memproduksi bahan baku awal untuk usaha produksi kerajinan seni logam perak.
2). Menguji dan mengukur kinerja hasil modifikasi mesin canai multi fungsi masing – masing dari segi kekuatan konstruksi, kehandalan mesin, dan keamanan, serta efektivitas proses produksinya.
3). Meningkatkan produktivitas industri kecil dalam usaha kerajinan seni logam perak dengan teknologi mesin canai multi fungsi.
3. Manfaat
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut diharapkan bermanfaat, antara lain :
1). Masyarakat industri kecil mampu mengaplikasikan perangkat teknologi mesin canai multi fungsi tersebut dengan mudah dan efisien dalam menyiapkan bahan baku perak dengan berbagai bentuk dan ukuran dasar batangan kawat dan plat perak sesuai keperluan, sehingga mampu mendukung proses produksi barang kerajinan dari bahan perak secara penuh, dan lebih mampu meningkatkan produktivitasnya secara optimal.
2). Dengan teknologi mesin canai multi fungsi tersebut diharapkan mampu memberikan jaminan proses produksi oleh industri kecil semakin mudah, dan aman digunakan serta proses produksinya lebih cepat.
3) Secara komulatif industri kecil akan mampu meningkatkan produktivitas usaha produksi barang kerajinan dari bahan perak, sehingga waktu pesanan produk barang kerajian dapat dipenuhi dengan lebih cepat dan biaya produksi lebih murah, serta kualitas semakin baik yang akan mampu meningkatkan peluang pasar dan harga jual produk menjadi lebih kompetitif.
Serta penerapan teknologi tersebut dapat dimanfaatkan oleh berbagai industri kecil yang bergerak pada sektor kerajinan perak serupa di daerah-daerah. Hal ini akan meningkatkan penghasilan masyarakat industri kecil Kotagede Yogyakarta dan masyarakat sekitarnya serta pada gilirannya akan meningkatkan pula devisa negara mengingat produk-produk barang kerajinan perak tersebut banyak dipesan oleh pembeli yang datang ke daerah Yogyakarta yang terus meningkat.
Apabila mesin canai multi fungsi tersebut diberdayakan terlebih penerapannya untuk industri kecil disekitarnya juga kalangan anak muda atau karang taruna di daerah berpengaruhnya untuk menghasilkan devisa Negara yang sangat besar nilainya.
4. Kajian Pustaka
Dari survey yang kami lakukan di daerah indusri kecil terbukti, bahwa kurangnya informasi dan pemasyarakatan teknologi pada industri kecil sebagai salah satu hambatan besar bagi pembangunan bangsa secara menyeluruh dalam usaha mengejar kepurukan ekonomi rakyat dan bangsa Indonesia.
Senada dengan Joko Mulyono dan Paulina Ike Siwi Renawati dalam Abstraksi Proceeding Seminar Nasional Ergonomi, pada makalah judulnya Pendekatan Ergonomi dalam upaya pengembangan industri kecil pedesaan di Indonesia, dikatakan bahwa :
…kendala yang dirasakan usaha industri kecil pedesaan pada umumnya adalah keterbatasan modal dan pengetahuan teknologi serta metode. Sehingga para pelaku industri kecil menggunakan fasilitas, metode dan teknologi yang sederhana (cenderung seadanya). Kondisi tersebut tak jarang menyebabkan kualitas produk dan produktivitas kerja rendah (2003: 298).
Salah satu prinsip yang harus dimiliki wirausahawan yang berhasil adalah sikap kreatif. Menurut Drs. Tarsis Tarmudji dalam bukunya berjudul “Prinsip Prinsip Wirausaha”, dikatakan, bahwa “Seorang wirausahawan akan mampu mengendalikan usahanya dengan baik dan berhasil apabila ia menggunakan sistem manajemen yang tepat dan baik“ (1997: 17). Lebih lanjut dikatakan:
“ ….. seorang wirausahawan yang baik akan mampu dengan kreatif melihat celah –celah penting bagi kegiatan wirausahanya untuk menuju keberhasilan. Ia harus kreatif dalam membuat suatu produk barang atau jasa (dalam hal model) disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan pasar. Ia harus dengan aktif mengikuti perkembangan pasar dengan segala kebutuhannya agar barang atau jasa yang dihasilkan dapat dipasarkan dan mendapatkan keuntungan yang dapat dipergunakan meningkatkan wirausahanya” (1997: 17 –18).
Senada dengan Nurdjito dalam Artikel Seminar Nasional Hasil Kegiatan Program Vucer dikatakan :
“Banyaknya bahan-bahan baku hasil sumber daya alam di daerah Yogyakarta seperti berbagai jenis kayu-kayuan, batu-batuan, atau bahan lainnya belum banyak diolah oleh masyarakat industri sehingga sebenarnya banyak peluang kerja untuk mengolahnya menjadi berbagai komoditas unggulan bidang kerajinan seni. Pemasyarakatan teknologi tepat guna terhadap industri kecil perlu digalakkan Lembaga Perguruan Tinggi yang relevan untuk mamacu ketinggalan bangsa Indonesia dalam penerapan teknologi agar mampu menjawab tantangan besar era globalisasi” (2000: 8).
Dalam usaha menghadapi tantangan global dan mengatasi krisis ekonomi yang melanda masyarakat daerah perlu didorong dengan munculnya wirausaha – wirausaha baru dengan lapangan kerja baru yang memberi peluang kerjasama dengan usaha-usaha kecil dan menengah yang benar-benar menyentuh keperuntukannya bagi masyarakat kecil agar terangkat melalui penciptaan usaha industri rumah tangga secara meluas dengan penerapan teknologi yang juga benar –benar tepat guna dalam proses produksinya.
Melalui penerapan model teknologi tepat guna dengan mesin canai multi fungsi, sangat memungkinkan industri kecil mampu meningkatkan usahanya melalui proses pengolahan bahan baku perak menjadi komoditas unggul.
B. METODE PENGABDIAN
Dalam pemecahan permasalahan di atas, diperlukan metode –metode yang harus diikuti secara bertahap yaitu sebagai berikut :
1. Pembuatan rancang bangun gambar kerja model mesin canai multi fungsi
2. Pesiapan bahan baku untuk pembuatan mesin
3. Pengerjaan bagian-bagian mesin
4. Perakitan bagian – bagian mesin
5. Pengujian kinerja mesin
6. Memberi bimbingan dan pelatihan kepada beberapa mitra industri kecil
7. Penerapan mesin canai multi fungsi oleh mitra industri kecil
8. Pengamatan dan evaluasi kemajuan produktivitas industri kecil
Pembuatan mesin tersebut dengan urutan langkah nomor 1 s.d 5 dilaksanakan di Bengkel Mesin Fakultas Teknik UNY. Sedangkan urutan nomor 6 s.d 8 yaitu bimbingan dan pelatihan serta pemanfaatan mesin sampai tahap pengamatan dan evaluasi untuk pengamatan kemajuan dilakukan di lokasi industri kecil. Pengabdian masyarakat dilaksanakan pada awal bulan Juni sampai dengan akhir Oktober 2008.
C. HASIL PENGABDIAN DAN PEMBAHASAN
Dengan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut telah dihasilkan model mesin canai multi fungsi dengan spesifikasi teknis seperti pada Tabel – 1 berikut ini :
Tabel – 1: Spesifikasi Teknis Mesin Canai Multi Fungsi *)
No | Data Teknis Mesin | Ukuran Spesifikasi |
1 | Pembentukan kawat perak bulat (Canai) | Diameter 0,5 ; 0,7 ; 1,0 ; 1,5 ; 2,0 ; 2,5 dan 3,0 mm |
2 | Pembentukan kawat perak (Mengerol) | Diameter 1,0 ; 2,0 ; 3,0 ; 4,0 ; 5,0 ; 6,0 ; 7,0 ; 8,0 ; dan 9,0 mm |
| | Tebal 0,3 sampai 12 mm x lebar maksimum 100 mm |
4 | Motor listrik | 1400 RPm, 220 V, 1 Phase |
5 | Power motor | 0,25 Kw |
6 | Dimensi mesin (Panjang x Lebar x Tinggi) | 650 x 550 x 800 mm |
7 | Berat mesin maksimum | 50 kg |
Dari hasil uji fungsional dari seluruh bagian – bagian konstruksi mesin yang dilakukan di bengkel Jurusan Teknik Mesin FT UNY, terbukti semua bagian konstruksi berfungsi dengan baik. Secara rinci lihat Tabel –2 berikut ini.
Tabel 2 : Hasil Uji Fungsional Konstruksi Mesin
No | Nama Bagian | Fungsi Bagian |
Baik | Tidak baik |
1 | Konstruksi rangka | Ö |
|
2 | Sistem transmisi | Ö |
|
3 | Tenaga penggerak | Ö |
|
4 | Sistem kelistrikan | Ö |
|
5 | Sistem canai kawat perak | Ö |
|
6 | Sistem pengerol kawat perak | Ö |
|
7 | Sistem pengerol pelat perak | Ö |
|
8 | Sistem Pelindung keselamatan | Ö |
|
| | |
1 | Pembentukan kawat perak bulat | |
2 | Pembentukan kawat perak segi empat | |
3 | | |
4 | | |
| Sistem Pelindung keselamatan | |
Kemudian dari Hasil uji pelayanan mesin yang dilakukan, menunjukkan bahwa semua fungsi pelayanan mesin canai multi fungsi adalah kategori sangat mudah sebagaimana terlihat pada Tabel – 4 berikut.
Tabel – 4 : Hasil Uji Pelayanan Mesin Canai Logam Perak
No | Kegiatan | Fungsi |
|
Sangat mudah | Mudah | Sukar |
1 | Memasang dan melepas pisau (dies) canai kawat | Ö |
|
|
2 | Menukar rol ke poros kanan atau ke poros kiri | Ö |
|
|
3 | Memasang / melepas pengerol kawat |
| Ö |
|
4 | Menyetel / mengatur diameter pengerolan kawat perak | Ö |
|
|
5 | Menyetel / mengatur tebal pengerolan lembaran plat perak | Ö |
|
|
6 | Menghidupkan mesin | Ö |
|
|
7 | | Ö |
|
|
8 | | Ö |
|
|
9 | Perawatan Mesin | Ö |
|
|
|
|
|
|
|
|
Setelah dilakukan pengamatan selama satu bulan dari akhir kegiatan dan evaluasi kemajuan industri kecil dari penerapan model mesin canai multi fungsi pada bahan logam perak terbukti hasil kinerja industri kecil mitra menunjukkan adanya peningkatan kuantitas dan kualitas produksi yang cukup signifikan, bila dibandingkan antara kondisi sebelum dan sesudah dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilokasi industri kecil yang berusaha pada bidang kerajianan perak di Kotagede Yogyakarta.
Dengan mengambil satu contoh produk bahan kawat perak berukuran 0,5 mm dapat disajikan data perhitungan ekonomis pemanfaatan mesin, pada tabel – 5 sebagai berikut :
Tabel – 5 : Perbandingan kinerja industri mitra antara pra dan pasca pengabdian
No | Data Teknis | Pra Pengabdian Masyarakat | Pasca Pengabdian Masyarakat |
1 | Kualitas Produk | Cukup Baik | Sangat Baik |
2 | Kapasitas produksi per hari | 2 kg | 6 kg |
3 | Laba kotor per hari | Rp. 60.000 | Rp. 180.000 |
4 | Biaya operasional per hari | Rp. 36.000 | Rp. 80.000 |
5 | Laba bersih per hari | Rp. 24.000 | Rp. 100.000 |
6 | Hari kerja efektif per bulan | 26 | 26 |
7 | Laba bersih per bulan | Rp. 624.000 | Rp. 2.600.000 |
8 | Selisih laba per bulan | Rp. 1.976.000 | - |
9 | Harga alat | - | Rp. 7.900.000 |
10 | Perkiraan BEP | 4 bulan | - |
Dengan demikian untuk memiliki sebuah model mesin canai multi fungsi pihak industri kecil kerajinan perak cukup membutuhkan sekitar empat bulan dalam produksi bahan baku kawat yang berukuran 0,5mm. Hal ini sangat mudah dilakukan bila diperlukan usaha pemberdayaan industri kecil, sehingga kesejahteraan masyarakat akan terwujudkan.
D. KESIMPULAN
Dari hasil seluruh kegiatan dalam program pengabdian kepada masyarakat diatas maka dapat disimpulkan, bahwa:
- Dengan penerapan model mesin canai multi fungsi terbukti sangat bermanfaat bagi peningkatan kuantitas dan kualitas produk industri kecil secara signifkan untuk pengolahan bahan baku perak dalam bentuk kawat perak dan pelat perak pada industri kerajinan perak di Kotagede Daerah Istimewa Yogyakarta.
- Dari sisi ekonomis model mesin canai tersebut sangat cocok untuk dimiliki oleh industri kerajinan untuk pengolahan logam perak menjadi berbagai bentuk dan ukuran bahan baku untuk berbagai macam produk kerajinan perak di daerah nusantara.
Sebagai saran atau rekomendasi bagi industri kecil dalam penerapan model modifikasi teknologi mesin canai multi fungsi tersebut :
- Pastikan semua komponen dalam keadaan aman sebelum mesin dioperasikan.
- Pasang rol – rol canai selalu pada posisi aman (terkait pada porosnya)
- Operasikan mesin dengan hati-hati.
- Berikan pelumasan pada bagian porosnya secara berkala.
- Semua fungsi-fungsi mesin canai logam perak tersebut dapat dioptimalkan dengan cara kerjasama atau mensinergikan dengan keterlibatan industri sejenis disekitarnya.
- Mesin canai multi fungsi akan lebih bermanfaat apabila diberdayakan pula penerapannya untuk meningkatkan keterampilan bagi kalangan anak –anak karang taruna di masyarakat sekitar lokasi industri mitra. Termasuk anak – anak siswa sekolah sebagai media belajar dalam usaha mengenalkan teknologi pada generasi muda, agar mampu memberi motivasi pada siswa sekolah untuk menumbuhkan jiwa wirausaha sejak dini.
E. DAFTAR PUSTAKA
1. Cahyono, TB. Dan Adi S. 1983. Management Industri Kecil. Yogyakarta : Liberty
Press.
2. Depdiknas. 2000. Artikel Ilmiah Seminar Nasional Hasil Kegiatan Program Vucer dan
Penerapan IPTEK Kepada Masyarakat., Jakarta. Dikti: Direktorat Pembinaan dan Pengabdian pada Masyarakat.
3. Fisher, Robert B. 1975. Science, Man and Society. Philadephia : WB. Sounders
Company.
4. Geoffrey G. Mereditith et al. 1996. Kewirausahaan, Teori dan Praktek
(Seri Manajemen No. 97). Jakarta : PPM dan PT Pustaka Binaman Presindo.
5. Little. 1977. Metalworking Technology. USA. : McGra-Hill Inc.
6. Proceeding Seminar Nasional. 2003. Seminar Nasional Ergonomi. Yogyakarta:
Perhimpunan Ergonomi Indonesia dengan Panitia Catur Dasa FTP Universitas Gadjah Mada.
7. Tarsis Tarmudji. 1996. Prinsip-prinsip Wirausaha. Yogyakarta: Liberty.
8. Toha , M t.th. Permasalahan Industri Kecil Kotamadya Yogyakarta, Yogyakarta :
IKIP Press.
9. Utami Munandar. 1985. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: Gramedia
BIODATA PENULIS :
Drs. Nurdjito, lahir di Magetan tgl. 5 Juli 1952, Sarjana Pendidikan IKIP Yogyakarta, dalam bidang Teknologi Mekanik, lulus tahun 1977, bekerja sebagai dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY dalam bidang keahlian Teknologi Mekanik (Bahan Teknik, Pengujian Bahan Teknik, dan Proses Pemesinan), dengan pengalaman penelitian teknologi bahan dan penelitian pendidikan, Pengabdian pada program – program Magang Kewirausahaan, Vucer, Pelatihan pemuda karang taruna pedesaan, dan Penulisan Jurnal Inotek LPM UNY serta Jurnal Teknologi Media Teknika FT USD Yogyakarta.
