Search This Blog

Friday, February 18, 2011

ASEM (Asia-Europe Meeting)

ASEM
(Asia-Europe Meeting)

ASEM merupakan salah satu wujud kerja sama bangsa-bangsa Asia dan Eropa. Pembentukan ASEM merupakan usulan Perdana Menteri Singapura Goh Tjok Tong ketika menjadi tuan rumah forum ekonomi Asia-Eropa Oktober 1994. Dalam pembentuka ASEM ini diharapkan Eropa meningkatkan kegiatan penanaman modalnya di Asia.
Anggota ASEM terdiri dari 10 negara dari Asia dan 15 negara Eropa. Anggota-anggota ASEM antara lain, Jepang, Austria, Belgia, Brunei Darissalam, China, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Indonesia, Irlandia, Italia, Korea, Luksemburg, Malaysia, Belanda, Filipina, Portugal, Singapura, seerta komisi Eeropa.
ASEM didirikan/dibentuk di Bangkok, Maret 1996 yaitu melalui pertemuan tingkat kepala negara. Dasar kerja sama ASEM adalah berupaya untuk menciptakan kerja sama dengan menghormati masing-masing anggota sebagai bangsa yang sejajar dan sederajat, untuk saling mengisi pembangunan ekenomi negara masing-masing.
Langkah kerja sama ini melibatakan dunia usaha dan sektor usaha yang diakui sebagai penggerak pembangunan ekonomi melalui bidang industri, perdagangan, dan jasa. Hal ini dibuktikan dengan pertemuan forum bisnis yang pertama di Paris, Oktober 1996 dan keferensi bisnis di Jakarta, juli 1997.
Bagi Asia, kerja sama yang paling menggiurkan adalah mengundang penanaman modal Eropa untuk melakukan aktivitas di kawasan Asia karena akan berdampak luas menyangkut peluang kerja, peningkatan sumber daya manusia, alih teknologi, dan akhirnya akan berakibat pada peningkatan ekonomi.
Sedang bagi Eropa, Asia merupakan lahan yang subur untuk berinvestasi dan ASEM merupakn satu-satunya akses menuju Asia karena Eropa tidak mungkin bergabung dalam kerja sama ekonomi Asia Pasifik, disebabkan APEC hanya menerima anggota berdasarkan atas geografis.
Di bulan September 1997, untuk pertama kali ASEM mengadakan pertemuan di Makuhuri di kota Chiba, Jepang yang dihindari oleh para menteri ekonomi ASEM. Pertemuan ini membahas delapan agenda kerja sama ekonomi kedua kawasan tersebut, agenda terpenting dari pembahasan ini adalah laporan Thailand mengenai Rencana Aksi Promosi Investasi (IPAP) yang disusul dengan pembentukan Kelompok Ahli Investasi (IEG). Dengan demikian, setiap masalah investasi dapat dibahas secara berimbang antara aspek pengembangan, polotik, dan regulasi. Pembahasan lain adalah Rencana Aksi Fasilitas Perdagangan (TFAP) yang diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi bagi para kepala negara, upaya pengembangan infrastruktur, pembangunan ekonomi berkesinambungan termasuk kerja sama teknologi, energi, dan lingkungan hidup.
Upaya peningkatan investai merupakan harapan seluruh anggota ASEM yang diharapkan berlangsung dua arah. Pemodal dari Eropa dipacu untuk melakuakn perluasan usaha di Asia. Sebaliknnya dunia swasta Asia diharapkan bisa semakin memperluas jaringannya di Eropa.

No comments:

Post a Comment